Jumat, 03 Maret 2017

Grup dan Tim dalam Psikologi Bisnis

Grup dan Tim dalam Psikologi Bisnis

Gambar peta ingatan (mind map)


Apa itu organisasi ? Dewasa ini tentunya sudah tidak asing lagi dengan mendengar kata organisasi bahkan ketika akan melamar pekerjaan juga akan mendapat pertanyaan apa pengalaman organisasi Anda ? Terus seberapa pentingkah organisasi itu, sehingga kita selalu mendengar atau bahkan terlibat meskipun tidak kita sadari dalam kehidupan sehari-hari.


                                                     Skema organisasi


Organisasi merupakan interaksi antara manusia, sistem dan teknologi yang ketiga komponen tersebut memerlukan komunikasi yang baik. Ketiga komponen tersebut dibungkus atau diperkuat dengan nilai-nilai organisasi guna untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Kast & Rosenzweig (1974), mengatakan bahwa organisasi (industri) sebagai suatu sistem yang terbuka, dimana suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsistem, yang saling tergantung dan dipisahkan dari suprasistem sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemukenali.

Organisasi besar seperti peruasahaan maupun organisasi kecil seperti OSIS disekolah merupakan contoh organisasi yang didalamnya tentunya terdapat grup/kelompok, kelompok kerja dan tim kerja. Ketiga komponen itu tidak lepas dari organisasi. Mengapa demikian, karena organisasi tentunya memiliki visi misi, nilai dan tujuan yang hendak dicapai sehingga untuk mencapainya memerlukan ketiga komponen itu. Grup/kelompok merupakan dua atau lebih individu yang saling bergantung/bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sedangkan kelompok kerja Adalah kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi, membuat keputusan dan saling membantu dalam kewenangan masing – masing samna halnya dengan grup/kelompok yaitu untuk mencapai tujuan bersama. Grup/kelompok dan kelompok kerja didalam organisasi harus bersinergi positif satu sama lain. Ketika individu sudah mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi, maka upaya individual mereka akan menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya. 

Struktur organisasi yang berada dalam perusahaan maupun organisasi lainnya memerlukan pembentukan sebuah kelompok kerja guna untuk mengatasi masalah-masalah dan konflik-konflik yang akan dihadapi organisasi tersebut. Proses terbentuknya grup/kelompok pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Tuckman (1977) dengan lima proses terbentuknya, yaitu :

a.      Forming
Tahap ini merupakan pembentukan kelompok kerja, ketidakpastian diantara anggota mengapa harus berkelompok dengan kata lain kondisi yang tidak pasti. Ditahap ini para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai tujuan kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.

b.      Storming
Tahap ini merupakan tahap timbulnya konflik dimana masing-masing berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang dianut untuk menghadapi dan menyelesaikan konflik-konflik yang dihadapi. Apabila konflik yang dihadapi dapat diatasi dengan baik maka akan menimbulkan penyatuan tetapi sebaliknya akan berakibat perpecahan apabila tidak terselesaikan dengan baik.   
  
c.       Norming
Tahap ini merupakan meredanya konflik-konflik yang dialami dan mulai menyusun visi misi sehingga anggota makin kohesif. Selain itu, tahap ini juga terbentuk hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan.

d.      Performing
Tahap ini setiap anggota mulai menyatukan diri dalam visi misi dan menghasilkan karya. Masalah yang muncul diatasi dan masing-masing anggota tertuju pada tujuan kelompok. Dalam tahap ini semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta sukses.

e.       Adjourning
Tahap anti klimaks, terjadi pada kelompok yang merasa puas dengan tercapainya tujuan kelompok, cenderung lalai pada tujuan semula, senang, bergembira, menikmati prestasi yang telah dicapai dan lupa mempertahankan. Bila tujuan kelompok temporer, maka fase ini akan cepat terjadi.

Agar tercipta suatu organisasi yang kompeten, maka memerlukan seorang pemimpin yang mampu melakukan conflict management yang baik dan diandalkan untuk karyawan maupun untuk perusahaan sehingga keharmonisan dan kekeluargaan organisasi tersebut tetap terjaga.

Daftar pustaka

Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)

0 komentar:

Posting Komentar