Grup dan Tim dalam Psikologi Bisnis
Gambar peta ingatan (mind map)
Apa
itu organisasi ? Dewasa ini tentunya sudah tidak asing lagi dengan mendengar
kata organisasi bahkan ketika akan melamar pekerjaan juga akan mendapat
pertanyaan apa pengalaman organisasi Anda ? Terus seberapa pentingkah
organisasi itu, sehingga kita selalu mendengar atau bahkan terlibat meskipun
tidak kita sadari dalam kehidupan sehari-hari.
Skema organisasi
Organisasi
merupakan interaksi antara manusia, sistem dan teknologi yang ketiga komponen
tersebut memerlukan komunikasi yang baik. Ketiga komponen tersebut dibungkus
atau diperkuat dengan nilai-nilai organisasi guna untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. Menurut Kast & Rosenzweig (1974), mengatakan bahwa organisasi
(industri) sebagai suatu sistem yang terbuka, dimana suatu kesatuan keseluruhan
yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau
subsistem, yang saling tergantung dan dipisahkan dari suprasistem sebagai
lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemukenali.
Organisasi
besar seperti peruasahaan maupun organisasi kecil seperti OSIS disekolah
merupakan contoh organisasi yang didalamnya tentunya terdapat grup/kelompok,
kelompok kerja dan tim kerja. Ketiga komponen itu tidak lepas dari organisasi.
Mengapa demikian, karena organisasi tentunya memiliki visi misi, nilai dan
tujuan yang hendak dicapai sehingga untuk mencapainya memerlukan ketiga
komponen itu. Grup/kelompok merupakan dua atau lebih individu yang saling bergantung/bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sedangkan
kelompok kerja Adalah
kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi, membuat keputusan dan
saling membantu dalam kewenangan masing – masing samna halnya dengan
grup/kelompok yaitu untuk mencapai tujuan bersama. Grup/kelompok dan kelompok kerja
didalam organisasi harus bersinergi positif satu sama lain. Ketika individu
sudah mengembangkan
sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi, maka upaya individual mereka akan menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar
ketimbang totalitas input para
individunya.
Struktur
organisasi yang berada dalam perusahaan maupun organisasi lainnya memerlukan
pembentukan sebuah kelompok kerja guna untuk mengatasi masalah-masalah dan
konflik-konflik yang akan dihadapi organisasi tersebut. Proses terbentuknya
grup/kelompok pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Tuckman (1977) dengan lima
proses terbentuknya, yaitu :
a.
Forming
Tahap ini merupakan pembentukan kelompok kerja, ketidakpastian diantara
anggota mengapa harus berkelompok
dengan kata lain kondisi yang
tidak pasti.
Ditahap ini para anggota kelompok
masih tidak terlalu jelas mengenai tujuan kelompok, merasa kebingungan, masih
menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
b.
Storming
Tahap ini merupakan tahap timbulnya konflik dimana masing-masing berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang dianut untuk
menghadapi dan menyelesaikan konflik-konflik
yang dihadapi. Apabila
konflik yang dihadapi dapat diatasi dengan baik maka akan menimbulkan penyatuan
tetapi sebaliknya akan berakibat perpecahan apabila tidak terselesaikan dengan
baik.
c.
Norming
Tahap
ini merupakan meredanya konflik-konflik yang dialami dan mulai menyusun visi misi sehingga anggota makin kohesif. Selain itu, tahap ini juga terbentuk hubungan yang
dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara
komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang
diinginkan.
d.
Performing
Tahap ini setiap anggota mulai menyatukan diri dalam visi misi
dan menghasilkan karya. Masalah yang muncul diatasi dan masing-masing anggota
tertuju pada tujuan kelompok. Dalam
tahap ini semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara
penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, percaya diri,
kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta sukses.
e.
Adjourning
Tahap anti klimaks, terjadi
pada kelompok yang merasa puas dengan tercapainya tujuan kelompok, cenderung lalai pada tujuan semula, senang, bergembira, menikmati prestasi yang telah dicapai dan
lupa mempertahankan. Bila tujuan kelompok temporer, maka
fase ini akan
cepat terjadi.
Agar
tercipta suatu organisasi yang kompeten, maka memerlukan seorang pemimpin yang
mampu melakukan conflict management
yang baik dan diandalkan untuk karyawan maupun untuk perusahaan sehingga
keharmonisan dan kekeluargaan organisasi tersebut tetap terjaga.
Daftar
pustaka
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
0 komentar:
Posting Komentar