Kamis, 15 Juni 2017

Studi Kasus Bos Uber

Studi Kasus Bos Uber

         Halo guys. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membahas sebuah studi kasus tentang bos Uber yang meminta maaf setelah berseteru dengan drivernya. Semoga ilmu yang saya berikan dapat bermanfaat. Selamat membaca.

Berseteru dengan Driver, Bos Uber Minta Maaf

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Uber, Travis Kalanick, melalui sebuah memo menyampaikan permintaan maaf atas perilakunya yang berseteru dengan seorang driver Uber. Ia mengakui tindakannya itu tidak pantas, mengingat posisinya sebagai seorang pemimpin perusahaan.

Kalanick mengatakan bahwa seharusnya ia bisa membuat para karyawannya bangga. Merujuk pada perseteruan dengan driver, dirinya mengaku gagal melakukan hal tersebut. Perseteruan Kalanick dan driver Uber terekam dalam sebuah video, yang pertama kali dipublikasikan oleh Bloomberg. Karena itu, Kalanick berkomitmen untuk berubah menjadi seorang pemimpin yang sebenarnya. Ia mengaku membutuhkan bantuan kepemimpinan untuk mewujudkan hal tersebut. Dikutip dari laman Business Insider, Kamis (2/3/2017).

"Jelas bahwa video ini merefleksikan diri saya. Semua kritik yang kita terima menjadi pengingat bahwa saya harus melakukan perubahan yang mendasar sebagai seorang pemimpin dan menjadi sosok yang dewasa. Ini adalah pertama kalinya saya bersedia untuk mengakui bahwa saya membutuhkan bantuan kepemimpinan dan berniat mendapatkannya," tulis Kalanick.

Perseteruan dengan driver adalah salah satu dari sekian masalah yang tengah menghadang Uber. Sebelumnya, seorang mantan engineer Uber mengaku menjadi korban pelecehan seksual di perusahaan tersebut. 

Persoalan ini menyedot perhatian besar, bahkan Uber sampai bekerjasama dengan mantan Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Eric Holder, untuk mengusut kasus tersebut.

Selain itu, perusahaan mobil otonomos milik Alphabet, Waymo, melayangkan gugatan hukum kepada Uber karena dituding telah mencuri rahasia perusahaannya. Gugatan ini ditujukan pada perusahaan truk otonomos yang diakuisis Uber pada 2016, Otto.

Kajian Teori
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai (Du Brin dalam Brahmasari & Suprayento, 2009).

David dan Keith (dalam Baihaqi. M. F., 2010) mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias (David, Keith, 1985). Sedangkan menurut Veitzhal Rivai (2004), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Selain kepemimpinan, proses coaching juga diperlukan dalam kasus yang dihadapi Kalanick. Coaching merupakan proses memberikan panduan dan umpan balik untuk menolong orang lain dalam meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan juga menyelesaikan pekerjaan atau masalah (Aprianto & Jacob, 2014). Selain itu, coaching merupakan proses membuka kunci potensi pada diri seorang individu untuk memaksimalkan kinerjanya. Ia lebih merupakan proses membantu seseorang belajar dengan dalih mengajarinya (Gallwey dalam Yuliawan, 2011). Coaching dapat digunakan dalam menangani perilaku (behavior), sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) serta juga dapat difokuskan pada peningkatan spiritual dan fisik karyawan (Neupane, 2015).

Analisis
Pernyataan Kalanick berikut “Semua kritik yang kita terima menjadi pengingat bahwa saya harus melakukan perubahan yang mendasar sebagai seorang pemimpin dan menjadi sosok yang dewasa. Ini adalah pertama kalinya saya bersedia untuk mengakui bahwa saya membutuhkan bantuan kepemimpinan dan berniat mendapatkannya". Keberanian bos uber tersebut perlu di apresiasi karena keberaniannya dalam mengintrospeksi diri. Hal tersebut berkaitan bahwa kualitas dari pemimpin sering kali dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi Bass (dalam Baihaqi. M. F., 2010). Menurut Schein (1992) juga menyatakan hal serupa bahwa pimpinan mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan organisasi serta merupakan suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi.

Gaya kepemimpinan dan sistem kepemimpinan merupakan faktor penting dalam perusahaan. Terciptanya pemimpin yang handal dan disenangi oleh anggota bukanlah semudah yang dibayangkan, melainkan perlu usaha dalam  menemukannya. Sehingga Kalanick dalam kasus tersebut memerlukan sebuah sebuah coaching guna meningkatkan skill dan kompetensinya dalam hal kepemimpinan. Coaching yang merupakan proses memberikan panduan dan umpan balik untuk menolong orang lain dalam meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan juga menyelesaikan pekerjaan atau masalah (Aprianto & Jacob, 2014). Dalam hal ini, Kalanick bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tentang kepemimpinan atau  leadership di lembaga pemerintahan atau lembaga swasta yang membuat sebuah program pelatihan kepemimpinan. Coaching dalam hal ini penting, karena akan mengarahkan setiap peserta untuk dapat lebih mengungkapkan pemikiran-pemikiran kreatifnya sehingga pribadi peserta dapat maksimal dan berkembang dengan baik dalam menyelesaikan suatu permasalahan dari segi kemandiriannya (Munthe, 2015).

Kesimpulan
Berdasarkan analisa kasus dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Kalanick memerlukan sebuah coaching dalam kepemimpinan, sehingga nantinya diharapkan Kalanick mampu menjadi seorang pemimpin yang handal dan disenangi oleh karyawannya. Selain itu, Kalanick juga harus menyadari bahwa gaya kepemimpinan merupakan kunci utama dalam keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan.

Referensi

Aprianto, B., & Jacob, F, A. (2014). Pedoman lengkap soft skills kunci sukses dalam karier, Bisnis, dan kehidupan pribadi. Jakarta: Penerbit PPM.

Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A. (2009). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 10(2), pp-124.

Librianty, A. (2017). Berseteru dengan driver bos uber minta maaf. Diakses pada 16 Juni 2017.http://tekno.liputan6.com/read/2872664/berseteru-dengan-driver-bos-uber-minta-maaf.

Munthe, R, G. (2015). Menerapkan coaching sebagai gaya kepemimpinan masa kini. Jurnal Manajemen, 14, 2.

Neupane, R. (2015). Effects of coaching and mentoring on employee performance in the UK hotel indutri. International Journal of Social Sciences and Management, 2(2), 123-138.

Rivai, Harif, A. 2001. Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar. Tesis, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

1 komentar:

  1. How to get to Mohegan Sun Arena in Uncasville, Connecticut via
    Directions to Mohegan 경주 출장샵 Sun Arena 통영 출장마사지 (Uncasville, CT) with public transportation. The following transit lines 정읍 출장안마 have routes that pass near 화성 출장마사지 Mohegan 여주 출장마사지 Sun Arena.

    BalasHapus