Company Visit : Dinas Psikologi TNI Angkatan Udara (DISPSI AU)
Sejarah
DISPSI AU
Dinas
Psikologi Angkatan Udara (DISPSI AU) dibentuk dari titik tolak bahwa
dibutuhkannya ilmu psikologi di angkatan udara. Ilmu psikologi dalam ruang
lingkup TNI dimulai dari berdirinya pusat Psikoteknik tentara di TNI Angkatan
Udara, kemudian pada 1 Agustus 1951 DISPSI AU resmi dibentuk. Status yang
dimiliki DISPSI AU mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun, yaitu
menjadi pusat psikologi pada 1966 dan menjadi jawatan psikologi pada tahun
1968, kemudian kembali menjadi DISPSI AU pada tahun 1976.
Ketika
terjadi reorganisasi ABRI pada 12 Maret 1985 DISPSI AU statusnya diturunkan
menjadi pelaksana teknis dibawah Direktorat Kesehatan TNI AU menjadi lembaga
Psikologi TNI AU (Lapsiau). Pada tanggal 15 april 2003 status Lapsiau kembali
ditingkatkan menjadi Dinas Psikologi Sebagai Badan Pelaksana Pusat (Balakpus)
Mabesau hingga saat ini.
DIVISI
DISPSI AU
Divisi-divisi yang
dimiliki oleh DISPSI AU, yaitu :
1.
Sub
dinas Psikologi Penerbangan
Sub dinas (subdis)
psikologi penerbangan, yaitu divisi yang di dalamnya terjadi proses selklasev (seleksi,
klasifikasi dan evaluasi). Adapun tugas dan fungsinya yaitu :
a. Menyeleksi
calon-calon penerbang khususnya yang berasal dari lulusan Akademi Angkata Udara
b. Memberikan
dukungan kegiatan pendidikan bagu penerbang seperti counseling, training dan splitting.
c. Memberikan
dukungan secara psikologis bagi para penerbang (flying psychologist) seperti ceramah, konsultasi dan pelatihan.
2.
Sub
dinas Psikologi Personel
Subdis
ini berkaitan dengan personel TNI AU. Dalam subdis ini terdapat juga proses seleksi
untuk calon-calon TNI AU. Selain itu, di dalam subdis ini terdapat flying psychologist yang membrikan kegiatan
berupa ceramah, konsultasi, dan pelatihan terhadap TNI AU. Adapun tugas dan fungsinya yaitu :
a. Melakukan
penelitian tentang alat tes kecerdasan emosi untuk anggota dan calon anggota
TNI AU. Test kecerdasan emosi ini dilakukan terhadap anggota TNI AU dari tingkat
PA, PK dan TNI serta dari berbagai CORPS di 5 LANUD (PBR, ADI S, HND, ABD, ATS).
b. Memberikan
ceramah dan konseling terhadap anggota TNI AU beserta keluarga.
c. Melakukan
seleksi calon prajurit atau karir perwira serta melakukan klasifikasi terhadap penjurusan
TNI AU.
d. Melakukan
konsultasi terhadap keluarga serta mengenai minat bakat anggota TNI AU. Selain itu
juga memberikan konsultasi untuk anggota TNI AU yang mengalami gangguan
psikologis seperti stress kerja dan sebagainya.
e. Melakukan
administrasi pemeriksaan psikologi. Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan
RIKPSI yang dimulai dari permintaan penggunaan jasa psikologi kepada DISPSI AU
untuk mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan user. Adapun administrasi pemeriksaan psikologi dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu:
·
Persiapan
·
Pelaksanaan
·
Pelaporan
·
Pengamanan
·
Pengakhiran
3.
Sub
dinas Psikologi Pendidikan
Subdis ini melakukan
pemeriksaan psikologi dan melakukan pelatihan melalui tes lapangan (field test). Adapun tugas dan fungsinya yaitu :
·
Memberikan dukungan psikologis.
·
Memberikan test dan pelatihan serta
proses seleksi, klasifikasi dan evaluasi (SELKLASEV).
·
Melakukan proses pelatihan yang dilakukan
dalam 2 bentuk, yaitu pelatihan lapangan seperti outbound serta pengenalan dan pengembangan potensi manajemen.
·
Memberikan konsultasi pengajaran yang
hasilnya akan diberikan kepada instrukstur untuk dijadikan acuan dalam
memberikan pelajaran.
4.
Sub
dinas Laboratorium
Subis ini merupakn tempat dimana terdapat alat-alat tes yang digunakan untuk melakukan seleksi
terhadap para calon TNI AU. Hal ini dilakukan dengan perkembangan IT yang
semakin pesat sehingga membutuhkan pemanfaatan untuk pemeriksaan psikologis. DISPSI
AU memiliki kelebihan dalam hal alat tes yaitu sudah menggunakan Computer Assesisted Test (CAT)
atau tes berbasis komputer. Tes ini digunakan untuk membantu proses seleksi,
klasifikasi calon penerbang, ATC, flight engineer dan
SDM lainnya. CAT yang digunakan oleh dispsi ada dua macam yaitu CAT-4 DLR dan
CAT-mp, yang keduanya digunakan untuk tes petugas khusus.
Budaya
Organisasi DISPSI AU
Budaya
organisasi merupakan cara-cara berpikir, berperasaan serta bereaksi berdasarkan
pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian
organisasi (Munandar, 2001). Berkaitan dengan budaya organisasi, DISPSI AU memiliki
budaya organisasi tertentu yang berbentuk hirarkis dan disiplin. Budaya
organisasi tersebut kental sekali dengan budaya tentara yang ortoriter. Hirarki
yang dimaksud disini adalah seperti adanya atasan-bawahan (letnan, kolonel,
capten, dll) serta patuh terhadap perintah ataasn. Budaya organisasi disiplin dalam
DISPSI AU terlihat dalam budaya perilaku disiplin untuk setiap kegiatan yang
mereka lakukan seperti kegiatan apel pagi, siang dan malam untuk kesiapan
kegiatan. Secara singkat budaya organisasi DISPSI AU, yaitu :
·
Sapta marga (sumpah prajurit)
·
Perintah harian KASAU
·
Disiplin dalam apel pagi, siang, dan
sore untuk memeriksa anggota yang siap bertugas setiap harinya
·
Hormat kepada senior dan junior
REFERENSI
Munandar,
A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI Press).